Yang Kau Pikir Sudah Aku Lupa

6 comments
Aku mengingat semua yang kau pikir sudah aku lupa. 

Aku ingat tentangmu yang bernama Mars. Planet ketiga di tata surya yang berwarna kemerahan. Ya, kurasa warnamu merah. Kau sosok yang keras, yang berbicara tanpa harus peduli menjaga apa dan siapa, kau begitu penuh dengan pemikiran logis. Kurasa kau cocok berwarna merah. Merah yang tidak terlalu gelap, bukan juga merah yang terlalu cerah. 

Aku ingat bagaimana kau menyanyikan lagu-lagu yang tak pernah kudengar sebelumnya. Kau mengenalkan padaku band apa dari negara mana, atau lagu apa yang dinyanyikan siapa. Aku akan tertawa mendengar gabungan antara suaramu, nyanyianmu dan nada sumbang di sela-sela lagu yang kau nyanyikan. 

Aku ingat tentangmu yang mengatakan bahwa kau suka sekali Mandhaeling. Aku bahkan tak tahu Mandhaeling yang kau sebut itu jenis kopi macam apa. Tetapi, tentu saja, aku selalu suka setiap kali mendengarmu bercerita tentang kopi. Tentang wanginya, asamnya, tentang bagaimana seharusnya kopi itu dibakar, tentang bagaimana kau menganaktirikan gula dan menjauhkannya dari cangkir kopimu. 

Aku ingat tentangmu yang memberi nama untuk bayi-bayi masa depanmu (bayi-bayi masa depan kita, mungkin). Ketika kau menyebutkan nama-nama itu, kurasa aku hanya perlu mengamini. Lalu aku akan membayangkan bagaimana kita mengisi rumah dengan perabot-perabot yang kita suka. Kau dengan segala macam miniatur mobil, tumpukan CD dan buku-bukumu, sedangkan aku menghias kamar, memenuhinya dengan segala pernak-pernik berwarna fuschia

Kita akan mendengarkan musik kesukaanmu sambil duduk di sofa ruang tengah. Ketika kau akhirnya bosan, kau akan memintaku memasak. Maka aku akan membuatkan sepiring nasi goreng yang rasanya selalu berubah tapi tetap saja kau habiskan karena lapar. Lalu kau akan memintaku untuk membuatkan segelas sirup untukmu. Kau suka sirup anggur, kan? Ya, ya, aku tak akan lupa. Akan kubuatkan untukmu hingga bergelas-gelas. 

Lihatlah bagaimana aku mengingat banyak hal yang kau pikir sudah aku lupa. 

Aku masih mengingatnya, Sayang. Mengingat setiap detail percakapan kita, setiap ucapan selamat tidur, kecupan di kening, usapan di kepala, atau bahkan kerlingan nakalmu. Aku ingat hampir semuanya. Dan aku selalu meninta untuk tak pernah lupa. 



Jatipadang, 26 Agustus 2013

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Hal-hal Yang Tak Sempat Kusampaikan

18 comments
Kau mungkin tak peduli pada apa yang kusuka. Yang kau tahu hanya tiba-tiba meneleponku dan berkata "Aku di depan, keluar, gih." kemudian aku akan terburu-buru mengganti kaus belelku, menukarnya dengan baju yang baru kusterika. 

Biasanya kau akan protes, "Lama banget, sih." Dan aku hanya akan tersenyum, mengusap kepalamu dan meminta maaf karena membuatmu menunggu. 

Kau mungkin tak peduli pada apa yang kusuka. Yang kau tahu, ayam goreng di seberang jalan mampu membuatku kenyang sekaligus senang dalam waktu yang bersamaan. Ketika kau lebih dulu menyelesaikan ritual makanmu, kau akan berkomentar tentang sambalnya sedangkan aku akan mendengarkanmu sambil sesekali mengusap dahimu yang berkeringat. 

Aku tak pernah tahu apa kau sempat mengira-ngira, apalagi yang kusuka selain ayam goreng dan bermalas-malasan di kamarku. Tapi, biar kuberi tahu kau, aku suka diam-diam membayangkan kau berdiri di depan kamarku lalu tiba-tiba memelukku sedetik setelah aku membuka pintu. Aku juga suka diam-diam menuliskan namamu dalam buku catatanku, atau sesekali memeluk boneka pemberianmu, mencoba mencari apakah wangi parfummu tertinggal di sana. 

Kau mungkin tak peduli pada apa yang kusuka, tapi menyenangkan bagiku mendapatimu membawa sebatang cokelat untukku. Bukan cokelat mahal, bukan cokelat favoritku, bukan juga cokelat dengan kacang mede di dalamnya. Mungkin satu hal yang lupa kusampaikan padamu, aku lebih suka kacang mede dibanding almond.

Ketika aku akhirnya menyobek kertas pembungkusnya, aku mengingatmu. Kau mungkin tak peduli pada apa saja yang kusuka, tapi aku yakin kau masih ingat tentangku yang suka menulis tentangmu. Ya, aku suka menulis tentangmu. Maka, meskipun cokelat ini bukan cokelat dengan kacang mede, aku tetap mengunyahnya, sambil mengingatmu, dan menulis ini. 



Jatipadang, 26 Agustus 2013

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Melihatmu Melihatku

8 comments
Jika aku punya sebuah gudang yang penuh berisi uang,
boleh aku membeli tatap di matamu?
Agar aku bisa melihatmu melihatku, tanpa perlu bertanya
"Apakah kau menginginkanku?"

Jika aku punya segudang uang, berlembar-lembar
sampai tak habis kau hitung,
bolehkah aku membeli pelukanmu?
Juga kecupmu di keningku,
desahmu di telingaku,
atau langkahmu menujuku.

Jika aku punya...
bolehkah aku membeli potongan kecil dari hatimu
untuk hatiku?





sebuah monolog, 
Salihara, 4 Juli 2013

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Percayakan Padaku

9 comments
Ketika orang lain tidak mempercayai betapa hidup tak hanya tentang melangkah sendiri,
maukah kau percaya jika aku akan selalu bersisian denganmu?

Ketika kau mendengar seseorang meragukan dunia, 
maukah kau percaya padaku yang menggenggam jemarimu dan berkata, 
"Duniamu, kujaga dengan hati."?

Ketika kau bahkan tak percaya pada mereka beserta hidup dan dunianya, 
maukah kau percaya pada apa yang kuucapkan saja?
bahwa, aku mencintaimu. 


when listening to Sheila on 7
and remembering a convo about human trust
Jatipadang, Juli 2013


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Launching Sole Mate; a book with pairs of love

10 comments
"Sepatu yang bagus akan membawamu ke tempat yang indah dan bertemu dengan orang-orang yang tepat."

Kalimat itu saya tulis dalam cerpen saya yang secara mengejutkan bisa ikut masuk dalam kumpulan cerita pendek berjudul Sole Mate. Bagi saya, sepatu akhirnya mengantarkan saya bertemu dengan orang-orang keren; Mia Haryono dan Gelaph. Tempat yang keren? Definitely it's called Working Paper. Karena bersama merekalah, kisah sepatu-sepatu milik saya dan penulis-penulis lain bisa dituangkan ke dalam Sole Mate. 

So, here I am. Be one of the writer of this BEST SELLER BOOK TO BE. (amin) Yeah!

Bareng sama belasan penulis lainnya plus, penyair kece Tia Setiawati dan ilustrator yang awesome Fatima Alkaff, buku ini pun resmi launching tanggal 29 Juni 2013 kemarin. Di mana? Birdcage Resto, dong! 

Nah, acara dimulai dari ngobrol-ngobrol cantik sama para penulisnya yang kemarin pada pakai outfit pinky. Dari Mia dan Grahita yang cerita tentang ide awal Sole Mate, Tia yang ditanya-tanya soal serunya menulis puisi bertema sepatu, sampai si Teppy yang ditanya soal cerpennya di Sole Mate itu, bener curhat apa bukan? Iya? Based on true stroy, ya? Iya, Tep? Ngakuuu! *dilindes Teppy* 
dokumentasi Radhit (kakak saya yang jomblo dan ganteng, *sekalian promote*)

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Keranjang-keranjang dan Sebuah Pelukan

21 comments
Apa yang kau ingat tentangku selain, 'aku adalah yang paling mencintaimu saat ini' dan 'aku adalah orang yang mulai posesif terhadap eksistensimu'?

Mungkin kau tak mengingat banyak, mungkin kau hanya menyimpan keping-keping cerita kita di sudut otakmu yang penuh itu—dengan hitungan tagihan, uang transportasi, juga kebutuhan rumah tangga. Bisa jadi, kau hanya menyimpan potongan-potongan wajahku di dalam banyak tulisan tanganmu yang meliuk-liuk. 

Hanya saja, ini jadi semacam tidak adil ketika kau hanya menyimpan serpihan-serpihan tentangku sedangkan aku membawamu dalam keranjang-keranjang besar memori di otakku. Seandainya ada sebuah kompetisi untuk kita berdua yang bunyinya:

Siapakah Yang Lebih Banyak Mengingat Siapa?

Mungkin aku hanya tinggal menumpahkan semua isi keranjangku—yang penuh dengan sosokmu dalam berbagai ingatan dan kenangan. Sedangkan kau? Kau mungkin harus membongkar seluruh isi rumahmu. Kalau-kalau ada aku yang tercecer di dekat tumpukan koleksi CD-mu, di pinggir tempat tidurmu atau di samping kompor tempatmu biasa membuat nasi goreng. Jadi, sudah bisa ditebak, kan, siapa pemenangnya?

Tapi tenang saja, Sayang.
Aku tak akan pernah marah karena kekalahanmu atau berbahagia atas kemenanganku. Karena setelahnya, aku akan memelukmu kuat-kuat, mengangkat kedua kakiku sampai-sampai kau harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menjagaku agar tidak terjatuh dan tetap berada di dalam pelukanmu. Lalu kita akan tertawa, tertawa, tertawa lagi, sebelum akhirnya kau mengecupku. 

Karena aku tahu, dalam pelukan, tawa dan kecupmu, di sanalah aku kau menangkan.



Banyuwangi, 2013
Ketika pelukan lebih banyak bercerita


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Ulang Tahun Puisi

14 comments
Matahari, jalan kota, langkah dan pintu untuk diketuk
Secangkir kopi, pena dan berlembar-lembar puisi untuk dibaca
Di mana kau pikir akan kuletakkan mereka
jika hari ini aku tidak terbangun di matamu?

Sepotong ingin dan berbaris-baris doa
Sebatang korek api kayu dan sependar pengharapan
Di mana lagi akan kurebahkan jika bukan pada dadamu?

Angka-angka yang bergerak pada cinta yang berdiam,
untuk hati yang bertumbuh
Di mana lagi bisa kau temukan selain pada Maret yang kukirimkan?
Lewat udara, jari-jari, kecupan juga deretan kata
yang patut  kau aminkan

Selamat ulang tahun, puisiku
Kau tahu bahwa tanpamu kata-kataku tak lagi berirama




kepada kamu, yang tak  henti kujatuhi  rindu
Jakarta, 30 Maret 2013



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Kita Pun Mencetak Sebuah Buku

3 comments
Bertahun lalu kita bertemu
ketika sama-sama sedang belajar menulis
Kau menulis alfabet; Bravo, Delta, India hingga Yankee
Sedangkan aku mengeja angka-angka;
Satu, lima belas hingga tiga puluh dua

Kita belajar menulis kata-kata
Memilah kata untuk dituliskan
Menulis kalimat dari kata-kata
Dua, tiga, empat kalimat hingga menjadi sebuah alinea

Kau belajar menulis selembar jatuh dan berparagraf cinta
Sedangkan aku belajar menyusun kata bernomor rindu

Lalu kita bertemu lagi di lorong perpustakaan berdinding kenangan
Saat itu kau membawa buku berisi huruf-huruf mati
dan aku membawa kalimat-kalimat di ujung pensil yang mulai tumpul
Sejak saat itu, sebuah buku ikut berayun di saku baju

Antologi puisi kita




Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Cerita Tanpa Apa-apa

20 comments
Aku sedang tidak punya apa-apa hari ini
Tidak ada yang bisa kuceritakan

Hanya kertas kosong dan pena yang kehabisan tinta

Aku sedang tidak punya apa-apa
Tidak ada nasi dalam periuk
Lampu-lampu redup nyaris mati
Antena radio gagal menangkap semua frekuensi
Juga botol-botol sirup tanpa isi warna-warni

Aku sedang tidak punya apa-apa hari ini
Tidak ada yang bisa kuceritakan pun kukerjakan
Maka aku hanya akan merindumu
Lagi




Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Salam Dari Tubuhku

20 comments
Aku merindukanmu

Dari rambut, hingga kepala
Hingga kenangan

Sampai jari, hingga siku
Hingga pelukan

Hingga kaki, hingga langkah
Menujumu




Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Retorikal

22 comments
Apa yang lebih setia
Selain ombak pada pantai?
Kau dan aku

Apa yang lebih mengadiksi
Selain rindu tanah pada tetes-tetes gerimis?
Kau dan aku

Apa yang lebih bersenyawa
Selain matahari dan cahaya?
Kau dan aku

Lalu, apa yang lebih ditakdirkan
Selain adanya kau dan aku?

Cinta




Bidakara, 31.1.13
dengan sebuket cinta  untuk
Putra dan Putri

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Biarkan Telingaku Mencium Bibirmu

9 comments
Ingatkan padaku tentang betapa kau mencintaiku
Sedetik setelah mendengarnya, aku akan tersenyum malu-malu
Mengerjap-kerjap manja ke arahmu, lalu memelukmu kuat-kuat
"Aku pun mencintaimu... Sangat mencintaimu..."

Ucapkan padaku berulang-ulang, bahwa kau merindukanku
Aku tak akan pernah bosan mendengarnya
Suaramu; morfin bagi telingaku, yang tak pernah gagal
mengumpan berlusin senyum pada tiap rebahku di malam hari
Ah... tak ada yang lebih kurindukan selainmu

Katakan sambil menggenggam jari-jari telanjangku
"Kau semestaku, segala-galaku..."
Dan biarkan telingaku menangkap setiap notasi
Dari suaramu yang paling mengadiksi
Menjadikannya candu hingga nanti, hingga masa dihabisi

Lalu... ingatkan sekali lagi padaku
Aku tuli dan kau bisu



Maka katakan yang sederhana
pada nama-nama luar biasa
sebelum kau tak bisa bicara dan tak ada yang mau mendengar

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Rencana Yang Tidak Selesai di Bulan Januari

21 comments
Besok, aku akan mengenakan kaus sederhana
Dengan rok sifon coklat susu
Sedangkan kau dengan kemeja putihmu
Dan sepatu kulit yang baru kau beli minggu lalu

Besok, kita akan membuang senja di bangku taman
Membeli semangkuk bubur kacang hijau hangat-hangat
Lalu kau akan mendengar; lamat-lamat
Ada suara kita yang ikut larut di dalamnya
Seperti denting sendok dan mangkuk yang bertumbuk
Yang terus berdenging meskipun sisa-sisa santan
Telah habis luruh di dalam ember cucian

Besok, aku akan menjadi tercantik yang sederhana untukmu
Kau akan menggenggam tanganku erat-erat
Menatap mataku lekat-lekat
Menjadi pria sederhana dengan senyum paling luar biasa
Dan sebelum petang dirampas malam
Kupastikan kamera sakumu akan menangkap banyak tawa kita
Membawa ingatan tentang senja dan semangkuk bubur kacang hijau
Hingga bermasa-masa 

Rencana kita sudah mencapai titik paripurna, bukan?

Tinggal satu perkara, Sayang...
Bagaimana jika nanti malam kita... mati?


Karena  terkadang kita lupa
bahwa manusia tidak hidup selamanya
Banyuwangi, 11-1-13

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO