Sebatang Pohon

Aku merindukanmu
Sebatang pohon yang rindang

Berbagi cerita tentang segala
Menangisi malam yang ditukar pagi
Menertawakan setiap musim berganti
Panas hingga semi
Aku dan kamu ini

Aku merindukanmu
Yang mengganggu malam-malam tidurku
Dengan ranting juga daun kering
Mengetuk berisik jendela kamarku
Tapi ajaibnya...
Aku selalu mampu memaksa diri terjaga
Mendengar kisah tentangmu, tentang penebang pohon
Tentang pengagum bungamu
Tentang matahari yang menyengat
Atau rintik yg mampir di tubuhmu yang cantik
Ya...kamu selalu cantik

Sempat aku dan alpaku mengusikmu
Tak sengaja mencabut paksa bungamu yang cantik itu
Hanya sedetik setelahnya, kemudian aku menunduk lesu
Kamu...terluka, dan tak perlu aku tanya
Aku sudah terlalu mengenal kamu siapa

Ulang, kusambangi sebatang pohonku yang tercantik
Membawakanmu sebingkis maaf
Entah terbayar entah tidak

Sayangnya...
Bunga itu tak kunjung menuai semi
Kamu seperti tak melirik ke arahku sini

Sekali...
Dua kali...
Lalu aku berhenti
Ah...kamu masih begitu murka, mungkin

Lalu kuputuskan untuk menunggumu
Melewati musim gugur
Menanti musim semi
Berharap ada kuncup-kuncup yang merekah dengan sudi
Sambil terus mencuri pandang kearahmu
Memastikan kamu baik-baik saja tanpa gangguanku

Oh iya... aku selalu menitipkan salam pada Tuhan
Lewat hembus angin
Noktah-noktah gerimis
Juga hangat matahari pagi
Semoga sampai padamu

Nanti, jika bunga itu merekah merah lagi
Tolong beri tahu aku
Ketuk saja jendela kacaku di malam hari
Dengan ranting atau daun kering

Aku merindukanmu sebatang pohon yang rindang
Aku merindukan berteduh di bawahmu
Hingga tertidur



I miss you a lot, I do
June, 25th 2012

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

1 Response to "Sebatang Pohon"

  1. andri K wahab Says:

    hmmm...ini tentang pohon srikaya itu yh ? :-P

Post a Comment