Matahari, jalan kota, langkah dan pintu untuk diketuk
Secangkir kopi, pena dan berlembar-lembar puisi untuk dibaca
Di mana kau pikir akan kuletakkan mereka
jika hari ini aku tidak terbangun di matamu?
Sepotong ingin dan berbaris-baris doa
Sebatang korek api kayu dan sependar pengharapan
Di mana lagi akan kurebahkan jika bukan pada dadamu?
Angka-angka yang bergerak pada cinta yang berdiam,
untuk hati yang bertumbuh
Di mana lagi bisa kau temukan selain pada Maret yang kukirimkan?
Lewat udara, jari-jari, kecupan juga deretan kata
yang patut kau aminkan
Selamat ulang tahun, puisiku
Kau tahu bahwa tanpamu kata-kataku tak lagi berirama
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Secangkir kopi, pena dan berlembar-lembar puisi untuk dibaca
Di mana kau pikir akan kuletakkan mereka
jika hari ini aku tidak terbangun di matamu?
Sepotong ingin dan berbaris-baris doa
Sebatang korek api kayu dan sependar pengharapan
Di mana lagi akan kurebahkan jika bukan pada dadamu?
Angka-angka yang bergerak pada cinta yang berdiam,
untuk hati yang bertumbuh
Di mana lagi bisa kau temukan selain pada Maret yang kukirimkan?
Lewat udara, jari-jari, kecupan juga deretan kata
yang patut kau aminkan
Selamat ulang tahun, puisiku
Kau tahu bahwa tanpamu kata-kataku tak lagi berirama
kepada kamu, yang tak henti kujatuhi rindu
Jakarta, 30 Maret 2013
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO