Besok, aku akan mengenakan kaus sederhana
Dengan rok sifon coklat susu
Sedangkan kau dengan kemeja putihmu
Dan sepatu kulit yang baru kau beli minggu lalu
Besok, kita akan membuang senja di bangku taman
Membeli semangkuk bubur kacang hijau hangat-hangat
Lalu kau akan mendengar; lamat-lamat
Ada suara kita yang ikut larut di dalamnya
Ada suara kita yang ikut larut di dalamnya
Seperti denting sendok dan mangkuk yang bertumbuk
Yang terus berdenging meskipun sisa-sisa santan
Telah habis luruh di dalam ember cucian
Besok, aku akan menjadi tercantik yang sederhana untukmu
Kau akan menggenggam tanganku erat-erat
Menatap mataku lekat-lekat
Menatap mataku lekat-lekat
Menjadi pria sederhana dengan senyum paling luar biasa
Dan sebelum petang dirampas malam
Kupastikan kamera sakumu akan menangkap banyak tawa kita
Membawa ingatan tentang senja dan semangkuk bubur kacang hijau
Hingga bermasa-masa
Dan sebelum petang dirampas malam
Kupastikan kamera sakumu akan menangkap banyak tawa kita
Membawa ingatan tentang senja dan semangkuk bubur kacang hijau
Hingga bermasa-masa
Rencana kita sudah mencapai titik paripurna, bukan?
Tinggal satu perkara, Sayang...
Bagaimana jika nanti malam kita... mati?
Karena terkadang kita lupa
bahwa manusia tidak hidup selamanya
Banyuwangi, 11-1-13
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
January 11, 2013 at 4:57 PM
puisi kamu semakin dewasa sayang, semakin.
January 13, 2013 at 1:00 AM
Astago....
Great, ka :)
January 13, 2013 at 9:04 AM
@ Andri : hehe.. ini juga didikan kamu, kan.. :*
@ Mayovi : terimakasihhh... hehe.. :D
January 13, 2013 at 11:00 PM
semoga kalian tidak mati. paling tidak sampai saat itu. amin.
January 14, 2013 at 7:04 AM
amiin, ya Tuhan..
terimakasih agen bulog! :*
January 16, 2013 at 2:57 PM
Bagus!!! (OAO)b
January 16, 2013 at 3:35 PM
waaa.. terimakasiihh! d(^.^)b
January 16, 2013 at 10:03 PM
Saya suka detail yang ada di dalam puisi ini, seperti "rok sifon coklat susu", juga rima yang terkadang muncul tanpa terlalu mengentak "hangat-hangat, lamat-lamat", "cucian, santan". Kalimat terakhirnya agak sedikit merusak mood yang ada di bait sebelumnya sih, tapi nggak terlalu masalah.
January 16, 2013 at 10:22 PM
memang sengaja saya bikin "twist" di akhir, baru pertama kali sih bikin tulisan yang nge-twist (biasanya flat romantis dari awal sampe akhir) hasilnya ya seperti ini, namanya juga masih belajar, hehehe..
anyway, terimakasih sudah main-main ke sini. :)
January 17, 2013 at 6:38 PM
Akkkkhhhhhh bermanis kata di awal ampe terhanyutkan .... *kenapa endingnya kaya gini issshhhh* KEREN kaaaaaakkk :)
January 18, 2013 at 6:36 AM
sini pake pelampung biar ngga hanyut.. :))
iiish...dibilang keren sama cerpenis keren! makasih Eva... :)
January 18, 2013 at 9:32 PM
Seperti biasa, puisimu meninggalkan kesan... Terus jaga semangat berpuisi! :D
January 20, 2013 at 8:26 AM
again ... terdampar disini :) bagooos
January 20, 2013 at 2:54 PM
hadeh endingnya kok ya mo mati :)
January 20, 2013 at 3:27 PM
@Bintang : terimakasih! (--,)9
@Anandita : Woooh..lama nggak keliatan.. hihi, makasih Ta. :)
@Anotherorion : hehe.. bukan mau mau mati sih, cuma 'kalau ternyata keburu mati sebelum rencana itu terlaksana, gimana?' gitu.. :)
January 27, 2013 at 4:28 PM
Bagus puisinya. ^^ Salam kenal mbak Riesna
January 27, 2013 at 6:13 PM
terimakasih... hehehe
salam kenal juga yaa.. :)
February 5, 2013 at 5:38 PM
woooww...bagus banget puisinya...
two thumbs up for you...!!
February 5, 2013 at 5:43 PM
aaiihh... thanks for the thumbs, dear.. :)
April 10, 2013 at 2:37 PM
sajak manis
April 11, 2013 at 5:12 PM
hehe.. terimakasih.. :)