Capung

6 hours ago, 14-12-2011

“Hai Di, gimana kabar? Udah nikah? :D”

“Hai sis, kabar baik. Wah, aku belum nikah nih, aku udah nggak sama Iver lagi. :)”

“Wow, ngagetin Di, padahal kamu udah akrab banget kan sama keluarganya :(“

... ... ... ... ...

Wall post itu akhirnya kubaca. Tentu saja bukan dari account bernama diriku. Wall post yang singkat. Tapi membuatku berfikir, aku bukan wanita yang bisa membaurkan diri dengan keluarga Iver, aku...berbeda dengan Di.

L bilang, aku harus mau menyadari perbedaan yang menghampar antara kami. Perbedaan yang membuat keluarga Iver seakan mengubur harapan untuk kami tetap bersama.

“Ikuti saja jalan yang ada didepanmu. Bersama Iver. Berlakulah baik Che, apapun hasilnya.meskipun keluarga Iver tetap tidak merespon setiap usaha yang kamu keluarkan untuk bisa sedikit diterima didalam silsilah mereka tapi tetaplahh berlaku baik. Perlakuan baik, akan membawa hasil yang baik pula, Che.”

“L... kamu selalu menguatkan aku...” Senyumku pahit. “Aku nggak diterima keluarga Iver, seperti mereka menerima Di...”

Aku sudah melakukan bagian terbaikku untuk kusajikan pada Iver dan keluarganya. Semacam hopeless. Aku tidak bisa menanam benih harapan dan mimpi, aku bahkan ragu mereka akan mati sebelum mencapai tunasnya. Kalau bukan Iver, maka pria lain yang akan menolak untuk sekedar bersinggungan denganku. Dengan keluargaku yang berantakan. Aku merasa tidak akan ada pria yang mampu untuk sekedar menerimaku beserta keluargaku yang semrawut ini.

“Kamu dan Di berbeda, Che. Kamu dan Iver juga berbeda. Tidak ada dua hal yang benar-benar sama di dunia ini.” Aku rasa L sudah hafal dengan jenis keluhanku kali ini. “Aku ingatkan satu hal, nasehat yang pernah kamu tanamkan dipikiranku. Cinta itu berbanding lurus dengan ketulusan, Che.”

Kalimat itu lagi. Aku tersenyum dalam hati. Itu kalimatku untuk L dulu, sekarang dia putar kembalikan untukku. Kamu memang sahabatku paling sejati L.

“Suatu saat nanti, Tuhan akan mengatur pertemuan dengan jodohmu yang masih Dia rahasiakan. dia yang dikirim Tuhan, yang menerimamu, dan segala tentangmu.”

Aku tau L selalu bisa menguatkan aku. Setidaknya untuk urusan menenangkan hatiku, L adalah mahkluk yang pertama akan kusatroni malam-malamnya dengan tangisanku.

“Apa sih  yang kali ini kamu tangisi?”

“Aku...menangisi segala keterbatasanku L...” Kujawab L dengan air mata yang kubuat tidak berhasil melewati pipiku karna usapan jemariku yang sudah basah oleh air mata-air mata sebelumnya.  “Aku merasa tidak pantas bersama Iver, wanita dengan latar belakang keluarga sepertiku. Aku rasa orang tua manapun tidak akan suka anaknya dekat-dekat dengan wanita sepertiku.”

“Chetosia Myrina. Ingat perkataanku kali ini, tidak ada yang salah dengan keluargamu. Ini hanya tentang, Kamu. Pria yang mencintaimu, hanya akan melihatmu, Che. Bukan embel-embel yang mengikutimu. Tuhan saja tidak pernah membedakan kasih yang Dia berikan untuk umatNya meskipun mereka berbeda.”

L tau persis betapa sebenarnya dengan atau tanpa kasat mata pun, aku dan Iver berbeda. Bahkan perbedaan kami sudah tercetak jelas dari nama yang kami bawa sejak lahir. Chetosia Myrina yang berupa jenis kupu-kupu bersama Iver Orthetum yang mengikuti klan capung. Aku rasa siapapun pasti tidak akan pernah menemukan perkawinan silang antara kupu-kupu dan capung, yang dalam dunia nyata kami, dimana Iver termasuk kaum yang akan merayakan Tahun Baru Naganya beberapa bulan lagi, denganku beserta keluarga berantakan-ku yang berwajah khas Indonesia. Bukannya tidak aneh jika aku meyakini akan adanya penentangan dari orang-orang disana.

Lalu aku menyadari satu hal. L selalu menerimaku, bahkan dengan embel-embel dibelakangku, anak dari keluarga berantakan, wanita yang harus bekerja keras seorang diri sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sendiri. Rasanya aku ingin memeluk L dan menyampaikan betapa aku berterimakasih.  Hanya L yang selalu bisa menerima ku dengan segala keterbatasanku. Suatu saat, aku akan menemukan pria seperti yang L ilustrasikan, pria dengan jiwa se-kembar L. Yang menerimaku. Aku hanya butuh penerimaan.

"C"
November 2011
Menanti penerimaan

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 Response to "Capung"

Post a Comment