Deduksi Depresif

Aku ini cenayang. Setidaknya bagi diriku sendiri jika kau tak percaya.

Aku cenayang ketakutan. Menangis diam-diam malam-malam. Mengais sesak juga penat pada abu-abu masa kelak.
Aku cenayang dalam sepi. Merenungi lara dalam luka. Meratapi segala upaya pada kata 'mungkin'; yang mungkin terjadi, mungkin tidak.
Aku cenayang kebingungan. Mana nyata aku tak peka. Mana angan aku tak jeli. Aku hanya ada di masa kini. Masa aku belum mengerti, belum teryakini.

Mungkin, inilah aku cenayang ketakutan. Menoleh pada suram aku tak kuasa. Mendongak pada kelam aku tak punya daya. Bisakah kusangkal saja?
Aku, cenayang ketakutan saat bola kristal berulah. Pertunjukannya sedang tak indah. Tak bisa kupilah. Lalu aku terseok dalam gundah, dalam gelisah.

Aku ini cenayang. Setidaknya bagi diriku sendiri jika kau tak percaya. Tapi nanti, saat aku mulai lupa; semoga kau membantuku. Ingatkan aku yang pernah mengingatkanmu bahwa aku ini cenayang. Aku hanya menyangkal, tentang masa yang belum datang.



Banyuwangi
10 Agustus 2012

Sent from my BlackBerry® via Smart 1x / EVDO Network.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 Response to "Deduksi Depresif"

Post a Comment