Hanya Terang

Bersama payah
Kutata remah memoar dialog kita

Bukan rinai, bukan senja, lain juga temaram
Meski sempat kukira itu serupa pemadatan mereka-mereka
Lain.

Malam memang, juga gerimis serta gelap yang niscaya
...tapi, yang kuingat, berbatas


"Kamu... masih terang-benderang."


Hanya itu...
Lalu, entah.



-dari sebuah kejutan-
Dalam percakapan seberat kapas
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

1 Response to "Hanya Terang"

  1. andri K wahab Says:

    kau tahu, dalam setiap kulemparkan pandang jauh ke langit-langit. saat ini senyumku melulu melengkung begitu murah. semurah rintik hujan semalam yg melumuri jalan-jalan di kotamu hingga kuyup pun mengelicirkan percakapan "kita".

    ahh...hanya itu yg bisa kusampaikan, sebab sekarang senyum ini belum benar terselesaikan.

    * saya suka ini sajak, suka sekali...

Post a Comment