Yang Kau Pikir Sudah Aku Lupa

Aku mengingat semua yang kau pikir sudah aku lupa. 

Aku ingat tentangmu yang bernama Mars. Planet ketiga di tata surya yang berwarna kemerahan. Ya, kurasa warnamu merah. Kau sosok yang keras, yang berbicara tanpa harus peduli menjaga apa dan siapa, kau begitu penuh dengan pemikiran logis. Kurasa kau cocok berwarna merah. Merah yang tidak terlalu gelap, bukan juga merah yang terlalu cerah. 

Aku ingat bagaimana kau menyanyikan lagu-lagu yang tak pernah kudengar sebelumnya. Kau mengenalkan padaku band apa dari negara mana, atau lagu apa yang dinyanyikan siapa. Aku akan tertawa mendengar gabungan antara suaramu, nyanyianmu dan nada sumbang di sela-sela lagu yang kau nyanyikan. 

Aku ingat tentangmu yang mengatakan bahwa kau suka sekali Mandhaeling. Aku bahkan tak tahu Mandhaeling yang kau sebut itu jenis kopi macam apa. Tetapi, tentu saja, aku selalu suka setiap kali mendengarmu bercerita tentang kopi. Tentang wanginya, asamnya, tentang bagaimana seharusnya kopi itu dibakar, tentang bagaimana kau menganaktirikan gula dan menjauhkannya dari cangkir kopimu. 

Aku ingat tentangmu yang memberi nama untuk bayi-bayi masa depanmu (bayi-bayi masa depan kita, mungkin). Ketika kau menyebutkan nama-nama itu, kurasa aku hanya perlu mengamini. Lalu aku akan membayangkan bagaimana kita mengisi rumah dengan perabot-perabot yang kita suka. Kau dengan segala macam miniatur mobil, tumpukan CD dan buku-bukumu, sedangkan aku menghias kamar, memenuhinya dengan segala pernak-pernik berwarna fuschia

Kita akan mendengarkan musik kesukaanmu sambil duduk di sofa ruang tengah. Ketika kau akhirnya bosan, kau akan memintaku memasak. Maka aku akan membuatkan sepiring nasi goreng yang rasanya selalu berubah tapi tetap saja kau habiskan karena lapar. Lalu kau akan memintaku untuk membuatkan segelas sirup untukmu. Kau suka sirup anggur, kan? Ya, ya, aku tak akan lupa. Akan kubuatkan untukmu hingga bergelas-gelas. 

Lihatlah bagaimana aku mengingat banyak hal yang kau pikir sudah aku lupa. 

Aku masih mengingatnya, Sayang. Mengingat setiap detail percakapan kita, setiap ucapan selamat tidur, kecupan di kening, usapan di kepala, atau bahkan kerlingan nakalmu. Aku ingat hampir semuanya. Dan aku selalu meninta untuk tak pernah lupa. 



Jatipadang, 26 Agustus 2013

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

6 Response to "Yang Kau Pikir Sudah Aku Lupa"

  1. vanda kemala Says:

    SUKAAAAAA!!!!!!

  2. andri K wahab Says:

    kayaknya aku tau ini tentang apa dan siapa?:-D

  3. Riesna Kurnia Says:

    @ Vanda: huehuehee.. <(,--)

    @ Andri: siapa coba? :3

  4. Unknown Says:

    This comment has been removed by a blog administrator.
  5. nenghepi Says:

    Dalem banget, mbak :"). Ini fiksi kan? Kagum dengan rangkaian kalimat yang tersusun indah :)

    Salam kenal dari Surabaya :")

  6. Unknown Says:

    @ Hafian: hanya sebagian fiksinya, hehe.
    terimakasih sudah main ke sini, ya. Salam kenal juga. :)

Post a Comment