Saya tidak pernah menyukai kopi.
Dan setelah mengetik kalimat itu, saya
membayangkan dia berkata, “Kamu bilang kamu suka cappuccino. Jadi kamu bohong?”
Saya tidak bisa menghentikan senyum sinis saya.
Membayangkan dia mengatakan hal itu adalah sesuatu yang menyebalkan untuk saya.
Mungkin sama seperti kehebohan karena Sanrio yang merilis pernyataan, bahwa HelloKitty bukanlah kucing. Banyak yang merasa terkejut sekaligus tertipu. Tentu saja saya tidak peduli. Saya
tidak pernah suka HelloKitty, tapi saya selalu suka kucing.
Lalu, saya akan menjawab, “Nggak
bohong. Cappucino kemasan yang kubeli di minimarket itu enak. Manis. Nggak
pahit kayak Mandaeling-mu.”
Dia akan balik tersenyum sinis. “Itu kopi sampah. Dan, Mandaeling itu nggak
pahit. Dia punya sedikit asam.”
Saya menggeleng. “Yang kamu bilang sampah itu
adalah yang banyak orang beli. Apa kamu pikir orang mau beli sampah?”
“Mereka bodoh dan mau dibodohi.”
“Jadi, kamu bilang aku bodoh?”
Tentu saja percakapan itu tidak pernah terjadi.
Itu hanya ada di dalam khayalan saya. Dia dengan segala keangkuhannya tidak
akan membiarkan saya bertahan dengan argumen dan kengototan saya. Yang jelas, kalaupun saya menyukai kopi,
maka itu bukan kopi yang sama dengan miliknya.
Pasar Minggu,
30 Agustus 2014
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
September 8, 2014 at 3:41 PM
postingan yg bagus. btw selamat kembali menulis. :-D