Bersama payah
Kutata remah memoar dialog kita
Bukan rinai, bukan senja, lain juga temaram
Meski sempat kukira itu serupa pemadatan mereka-mereka
Lain.
Malam memang, juga gerimis serta gelap yang niscaya
...tapi, yang kuingat, berbatas
"Kamu... masih terang-benderang."
Hanya itu...
Lalu, entah.
-dari sebuah kejutan-
Dalam percakapan seberat kapas
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
May 2, 2012 at 1:13 PM
kau tahu, dalam setiap kulemparkan pandang jauh ke langit-langit. saat ini senyumku melulu melengkung begitu murah. semurah rintik hujan semalam yg melumuri jalan-jalan di kotamu hingga kuyup pun mengelicirkan percakapan "kita".
ahh...hanya itu yg bisa kusampaikan, sebab sekarang senyum ini belum benar terselesaikan.
* saya suka ini sajak, suka sekali...